Teknik Budidaya Singkat Tanaman Kapulaga Secara Organik
Bagai rempah-rempah dan paling banyak digunakan untuk membuat ramuan jamu.
Teknik Budidaya Singkat Tanaman Kapulaga Secara Organik
Tanaman kapulaga termasuk dalam golongan herbal dan tumbuhannya menyerupai jahe. Tanaman kapulaga banyak dimanfaatkan untuk pengobatan, mulai dari bijinya, daunnya, tangkainya, bahkan akarnya.
Beberapa manfaat dari tanaman kapulaga adalah mengobati batuk, demam, bau badan, rematik, mual dan masih banyak lagi.
Dari banyaknya manfaat itulah kenapa kapulaga mulai ramai dikembang-biakan oleh para petani. Beberapa teknik diperlukan untuk menumbuh-kembangkan tanaman kapulaga.
Teknik budidaya tanaman secara organic sangat menarik perhatian para petani untuk mempraktekkannya. Teknik ini meliputi persiapan bibit, pengolahan tanah, proses penanaman hingga cara memanen.
Kapulaga biasa hidup di dataran tinggi sekitar 200-1.000 mdpl. Yang harus Anda ketahui adalah, kapulaga membutuhkan kelembaban antara 40-70 persen dengan suhu 20-30 derajat celcius.
Tanaman ini baru bisa berbuah mulai umur tiga tahun. Penanaman secara organic akan menghindari kemungkinan penggunaan pestisida yang dapat meracuni penggunanya.
Syarat tumbuh
Sebelum melakukan budidaya tanaman kapulaga, ada beberapa hal yang harus Anda ketahui terlebih dahulu.
- Iklim
Penanaman kapulaga membutuhkan iklim yang lembab dan curah hujan dengan kisaran 2.500-4.000 mm pertahun. Intensitas hujan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan tangkainya menjadi pendek dan bunga yang membusuk.
Sedangkan jika cuaca terlalu hangat dapat mengurangi pertumbuhan pohon ini. Suhu yang diperlukan kapulaga untuk tumbuh berkisar 20-30 derajat celcius.
- Tanah
Jenis tanah yang perlukan untuk budidaya tanaman kapulaga adalah tanah liat atau berlempung. Namun penggunaan tanah lempung sebagai media tanam harus melalui pengolahan terlebih dahulu agar mendapatkan hasil maksimal.
Untuk lokasi penanaman, usahakan jangan sampai tergenang air, mempunyai drainase yang baik dan usahakan tanah organic harus memenuhi derajat keasaman dengan pH 5,6-6,8. Jenis tanah yang paling baik untuk membudidayakan kapulaga adalah mediteran, andosol, alluvial, dll.
Teknik budidaya kapulaga secara organik
Secara biologi, pembudidayaan kapulaga bisa melalui biji, namun kelemahannya teknik ini sangat lama. Cara yang lain adalah dengan mengambil anakan kemudian dilakukan pembibitan atau mengambil bagian tanaman lain.
- Persiapan bibit
Dalam mempersiapkan bibit untuk pembudidayaan, ada hal yang harus diperhatikan, seperti penggunaan penutup atau terpal. Pembibitan kapulaga bisa melalui tiga cara, yaitu biji, anakan atau menggunakan rizoma. Bibit atau tunas yang baik untuk dikembangkan maksimal tingginya sekitar 50 cm.
Tunas kapulaga harus mempunyai akar rizoma yang masih muda karena akan cepat berkembang. Akar rizoma yang sudah tua justru akan menambah resiko kegagalan tanam.
- Pengolahan tanah
Agar mendapatkan tanah dengan unsur hara yang tinggi, menanam kapulaga sebaiknya dilakukan pada bulan-bulan yang masih terdapat curah hujan yang cukup seperti bulan Desember. Pengolahan tanah harus dilakukan setidaknya sedalam 30 cm.
Juga jangan lupa menyiapkan lubang tanah sedalam 40 cm yang diisi dengan pupuk kandang atau bahan organic lainnya.
- Penanaman
Proses penanaman bibit kapulaga juga perlu diperhatikan. Penanaman yang baik harus memperhatikan faktor resiko seperti bersinggungan baik itu akar maupun tumbuhannya. Jarak penanaman yang baik adalah 1m x 1,5m sampai dengan 1m x 2m.
- Pemeliharaan
Proses pemeliharaan memegang peranan penting dalam keberhasilan penanaman kapulaga. Pengendalian gulma juga perlu diperhatikan agar kualitas tanaman tetap terjaga. Penggemburan tanah sekitar tumbuhan juga perlu untuk memicu pertumbuhan rimpang.
- Pemanenan
Tanaman kapulaga baru bisa dipanen setelah tiga tahun. Proses pemanenan juga tidak tentu, karena setiap saat kapulaga bisa dipanen.
Umur kapulaga bisa mencapai 10 hingga 15 tahun, dan dalam sekali panen perhektar, jika diakumulasikan bisa mencapai dua hingga tiga ton pertahun.