SUMEDANG - Satu keluarga yang terdiri dari 6 orang asal Kampung Awilega, Desa Cikareo Utara, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, keracunan saat melaksanakan buka puasa, pada Rabu (28/4/2020) malam.
Kini mereka harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang karena sempat mengalami mual dan muntah-muntah setelah mengkonsumsi hidangan buka puasa tersebut.
Salah seorang korban keracunan, Dedeh Rosnita (43), mengatakan, kejadian tersebut bermula saat dirinya tidak sengaja memasak kangkung menggunakan oli untuk hidangan berbuka puasa.
"Salah ngambil (minyak), dikiranya minyak goreng, ternyata itu oli liter. Soalnya seminggu lalu anak saya disuruh beli oli liter, saya pikir sudah dimasukin ke motor, ternyata belum," ujarnya saat ditemui di RSUD Sumedang, Kamis (29/4/2020).
Oli liter tersebut, kata dia, dibungkus menggunakan plastik bening, sehingga oli tersebut tampilanya sangat mirip dengan minyak goreng yang biasanya dibungkus plastik.
Ia mengatakan, kesalahan masak menggunakan oli tersebut karena dia terburu-buru memasak untuk berbuka puasa, apalagi saat itu di rumahnya sedang tidak ada minyak goreng, sehingga oli itu dikiranya minyak goreng bekas.
"Saya masak tumis kangkung jam 17.30 WIB, waktunya mau buka puasa. Jadi karena waktunya mepet banget saya tergesa-gesa," kata Dedeh.
Menurutnya, tumis kangkung yang dimasak menggunakan oli itu, rasanya biasa saja seperti dimasak menggunakan minyak goreng. Bahkan, dia bersama keluarganya makan sampai habis satu piring.
"Kalau pas dimakan (rasanya) biasa saja, mungkin karena rasa (oli) tertutup sama rasa yang pedas," ucapnya.
Humas RSUD Sumedang Dahlan Indrayana mengatakan, kondisi 6 orang pasien yang keracunan tersebut, kini sudah mulai membaik dan berdasarkan hasil pemeriksaan medis, mereka sudah bisa pulang.
"Saat datang ke kami (RSUD) mereka dalam keadaan mual muntah dan sebagian ada yang kejang," kata Dahlan.